Pengantar
Lingkungan
|
Pertambangan
|
Lintang Ayu Windi
Naomi
|
|
13415841
|
2IB01
|
Kata Pengantar
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena kemurahan-Nya
penulis mampu menyusun
Makalah Bahasa Indonesia.
Makalah
ini penulis susun sebagai salah satu persyaratan untuk menunjang nilai mata
kuliah Pengantar Lingkungan. Dalam penyusunanya penulis menemui banyak
hambatan, tetapi
semua itu tidak menjadikan halangan untuk penulis. Makalah ini
juga tidak terlepas dari bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak, demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
|
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………...........................1
Daftar
Isi……………………………………………………………….................................2
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang………………………………………………….. ...................................3
B. Maksud
dan Tujuan………………………………………………..................................3
BAB
II Pembahasan
A. Masalah Lingkungan Dalam Pembangunan
Pertambangan Energi......................................................................................5
B.Cara
Pengelolaan Pembangunan Prtambangan ....................................................................................5
C. Kecelakaan
di Pertambangan..................................................................6
D.Penyehatan
Lingkungan Pertambangan.............................................................6
E. Pencemaran
dan Penyakit-penyakit yang Mungkin Timbul Akibat Pertambangan…………………………………..7
BAB
III Penutup
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………….9
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………………..9
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pertambahan penduduk yang
cepat mempunyai implikasi pada berbagai bidang. Bertambahnya penduduk yang
cepat ini mengakibatkan tekanan pada sektor penyediaan fasilitas tenaga kerja
yang tidak mungkin dapat ditampung dari sektor pertanian. Maka untuk perluasan
kesempatan kerja, sektor industri perlu ditingkatkan baik secara kualitas
maupun kuantitas.peningkatan secara bertahap di berbagai bidang industri akan
menyebabkan secara berangsur-angsur tidak akan lagitergantung kepada hasil
prodiksi luar negeri dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Paradigma pertumbuhan
ekonomi yang dianut oleh pemerintah Indonesia memandang segala kekayaan alam
yang terkandung di bumi Indonesia sebagai modal untuk menambah pendapatan
negara. Sayangnya, hal ini dilakukan secara eksploitatif dan dalam skalayang
masif Sampai saat ini, tidak kurang dari 30% wilayah daratan Indonesia sudah
dialokasikan bagi operasi pertambangan, yang meliputi baik pertambangan
mineral, batubara maupun pertambangan minyak dan gas bumi. Tidak jarang
wilayah-wilayah konsesi pertambangan tersebut tumpang tindih dengan wilayah
hutan yang kaya dengan keanekaragaman hayati dan juga wilayah-wilayah hidup
masyarakat adat.
Sumber daya mineral
seperti timbah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi dan
Iain-lain merupakan sumber daya alam yang tak terbaharui atau nonrenewable
resource, artinya sekali bahan galian ini dikeruk, maka tidak akan dapat pulih
atau kembali ke keadaan semula. Oleh karenanya, pemanfaatan sumberdaya mineral
ini haruslah dilakukan secara bijaksana dan haruslah dipandang sebagai aset
alam sehingga pengelolaannyapun harus juga mempertimbangkan kebutuhan generasi
yang akan datang. Perkembangan pertambangan di Indonesia dalam 25 tahun
terakhir mengalami peningkatan begitu pesat, meskipun tradisi pertambangan
masih baru tumbuh dan belum berakar di masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya
perencanaan yang matang pada setiap pembangunan industri agar dapat
diperhitungkan sebelumnya segala pengaru aktifitas pembangunan industri
tersebut terhadap lingkungan yang lebih luas.
B. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah
a. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang
ada dalam lingkungan pertambangan
b. Mengetahui cara mengelola pembangunan
pertambangan yang benar dan baik sesuai prosedur yang ada
c. Mengetahui langkah-langkah penanggulangan
kecelakaan dalam pertambangan
d.
Serta mengetahui cara menjaga lingkungan pertambangan dengan baik agart
tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan
Bab 2 Pembahasan
A. Masalah lingkungan dalam pembangunan pertambangan energy
Menurut jenis yang dihasilkan diIndonesia terdapat
antara lain pertambangan minyak dan gas bumi. Logam-logam mineral seperti
timah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi, belerang, dan
lain-lain. Bahan organik seperti batubara, yaitu: batu-batu
berharga seperti berlian, intan dan lain-lain.
Untuk menghindarkan terjadinya pencemaran dan
gangguan keseimbangan ekosistem perlu adanya pengawasan lingkungan terhadap :
a) Cara pengolahan pembangunan pertambangan
b) Kecelakaan
dipertambangan
c) Penyehatan lingkungan pertambangan
d) Pencemaran
dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul
B. Cara Pengelolaan pembangunan Pertambangan
Sumber daya bumi di bidang
pertambangan harus dikembangkan semaksimal mungkin untuk tercapainya
pembangunan. Maka perlu adanya survey dan evaluasi yang terintegrasi dari para
alhi agar menimbulkan keuntungan yang besar dengan sedikit kerugian baik secara
ekonomi maupun secara ekologis. Penggunaan ekologis dalam pembangunan
pertambangan sangat perlu dalam rangka meningkatkan mutu hasil pertambangan dan
untuk memperhitungkan sebelumnya pengaruh aktivitas pembangunan pertambangan
pada sumber daya dan proses alam lingkungan yang lebih luas.
Segala pengaruh sekunder pada
ekosistem baik local maupun secara lebih luas perlu dipertimbangkan dalam
proses perencanaan pembangunan pertambangan, dan sedapatnya evaluasi sehingga
segala kerusakan akibat pembangunan pertambangan ini dapat dihindari atau
dikurangi, sebab melindungi ekosistem lebih mudah daripada memperbaikinya.
Dalam pemanfaatan sumber daya pertambangan yang dapat diganti perencanaan,
pengolahan dan penggunaanya harus hati-hati seefisien mungkin. Harus tetap
diingat bahwa generasi mendatang harus tetap dapat menikmati hasil pembangunan
pertambangan ini.
C. Kecelakaan di Pertambangan
Usaha
pertambangan adalah suatu usaha yang penuh dengan bahaya. Kecelakaan-kecelakaan
yang sering terjadi, terutama pada tambang-tambang yang lokasinya jauh dari
tanah. Kecelakan baik itu jatuh, tertimpa benda-benda, ledaka-ledakan maupun
akibat pencemaran atau keracunan oleh bahan tambang. Oleh karena itu
tindakan-tindakan penyelamatan sangatlah diperlukan, misalnya memakai pakaian
pelindung saat bekerja dalam pertambangan seperti topi pelindung, boot, baju
kerja, dan lain-lain.
Dalam rangka menghindari terjadinya kecelakaan pencemaran lingkungan dan gangguan keseimbangan ekosistem baik itu berada dalam lingkungan pertambangan ataupun berada di luar lingkungan pertambangan, maka perlu adanya pangawasan lingkungan terhadap:
Dalam rangka menghindari terjadinya kecelakaan pencemaran lingkungan dan gangguan keseimbangan ekosistem baik itu berada dalam lingkungan pertambangan ataupun berada di luar lingkungan pertambangan, maka perlu adanya pangawasan lingkungan terhadap:
1. Cara
pengolahan pembangunan dan pertambangan
2. Kecelakaan
pertambangan
3. Penyehatan
lingkungan pertambangan
4. Pencemaran
dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul
D.Penyehatan
Lingkungan Pertambangan
Upaya yang dilakukan dengan
berbagai metode seperti ameliorasi, penggunaan bahan organik, penggunaan
mikroorganisme, dan penanaman covercrop.
1. Ameliorasi/remediasi lahan
Upaya pemberian masukan
berupa kapur atau bahan organik ke atas permukaan lahan atau ke dalam lubang
tanam dengan tujuan untuk memperbaiki sifatfisika, kimiawi dan biologi tanah.
Ameliorasi Memiliki manfaat sebagai berikut:
a) Meningkatkan pH tanah sehingga
mendekatinetral
b) Menambah unsur Ca dan Mg
c) Menambah ketersediaan unsur hara, contohN,P
d) Mengurangi keracunan Al, Fe dan Mn
e) Memperbaiki kehidupan mikroorganisme.
2. Penggunaan Bahan Organik
Bahan organik adalah kumpulan
beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami
proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa
anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan
ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya. Penggunaan bahan organik
memiliki manfaat sebagai berikut:
a) Stimulan terhadap granulasi tanah,
b) Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih
remah,
c) Meningkatkan daya tanah menahan air
sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi
stabil,
d) Menetralisir daya rusak butir-butir hujan,
e) Menghambat erosi.
3. Penanaman Cover Crop
Tanaman kacang-kacangan
penutup tanah/ Cover Crop adalah setiap tanaman tahunan, dua tahunan, atau
tahunan tumbuh sebagai monokultur (satu jenis tanaman tumbuh bersama-sama) atau
polikultur (beberapa jenis tanaman tumbuh bersama-sama), untuk memperbaiki
berbagai kondisi yang terkait dengan pertanian berkelanjutan. Penggunaan Cover
Crop memiliki manfaat sebagai berikut:
a) Mengelola kesuburan tanah
b) Memperbaiki kualitas tanah
c) Memperbaiki kualitas air
4. Pemanfaatan Mikroorganisme
Fungi atau jamur merupakan
salah satu mikroorganisme yang secara umum mendominasi (hidup) dalam ekosistem
tanah. Mikroorganisme ini dicirikan dengan miselium berbenang yang tersusun
dari hifa individual. Saat ini beberapa jenis fungi telah dimanfaatkan untuk mengembalikan
kualitas/kesuburan tanah. Hal ini karena secara umum fungi mampu menguraikan
bahan organik dan membantu proses mineralisasi di dalam tanah, sehingga mineral
yang dilepas akan diambil oleh tanaman.
E. Pencemaran dan Penyakit-penyakit yang Mungkin Timbul Akibat Pertambangan
Penambangan dapat menyebabkan
kecelakaan-kecelakaan yang serius seperti kebakaran-kebakaran, ledakan-ledakan,
atau lorong-lorong galian yang rubuh yang dapat menimbulkan dampak pada
orang-orang yang bermukim di komunitas sekitar tambang.Dampak dan bahaya yang
mengancam kesehatan masih juga dirasakan di tempat-tempat bekas daerah yang
pernah ditambang, karena orang-orang dapat terpapar limbah tambang dan
bahan-bahan kimia yang masih melekat di tanah dan di air.Pertambangan mengancam
kesehatan dengan berbagai cara:
1. Debu, tumpahan bahan kimia, asap-asap yang
beracun, logam- logam berat dan radiasi dapat meracuni penambang dan
menyebabkan gangguan kesehatan sepanjang hidup mereka. Kerusakan paru-paru yang
diakibatkan debu dari batuan dan mineral adalah suatu masalah kesehatan yang
banyak ditemukan. Debu yang paling berbahaya datang dari batubara, yang
menyebabkan penyakit paru-paru hitam (black lung diseases).Di samping itu debu
dari silika menyebabkan silikosis (silicosis) Gejala-gejala paru-paru yang
rusak. Debu dari pertambangan dapat membuat sulit bernapas.Jumlah debu yang
banyak menyebabkan paru-paru dipenuhi cairan dan membengkak.Tanda-tanda dari
kerusakan paru-paru akibat terpapar debu antara lain:
a) napas pendek, batuk-batuk, napas yang berdesah
b) batuk-batuk yang mengeluarkan dahak kuning atau hijau (lendir dari
paru-paru)
c) sakit leher
d) kulit membiru dekat kuping atau bibir
e) sakit dada
f) tidak ada nafsu makan
g) rasa lelah
2. Mengangkat peralatan berat dan bekerja
dengan posisi tubuh yang janggal dapat menyebabkan luka-luka pada tangan, kaki,
dan punggung.
3. Penggunaan bor batu dan mesin-mesin vibrasi
dapat menyebabkan kerusakan pada urat syaraf serta peredaran darah, dan dapat
menimbulkan kehilangan rasa, kemudian jika ada infeksi yang sangat berbahaya
seperti gangrene, bisa mengakibatkan kematian.
4. Bunyi yang keras dan konstan dari peralatan
dapat menyebabkan masalah pendengaran, termasuk kehilangan pendengaran.
5. Jam kerja yang lama di bawah tanah dengan
cahaya yang redup dapat merusak penglihatan.
6. Bekerja di kondisi yang panas terik tanpa
minum air yang cukup dapat menyebabkan stres kepanasan.Gejala-gejala dari stres
kepanasan berupa pusing-pusing, lemah, dan detak jantung yang cepat, kehausan
yang sangat, dan jatuh pingsan.
7. Pencemaran air dan penggunaan sumberdaya
air berlebihan dapat menyebabkan banyak masalah-masalah kesehatan
8. Lahan dan tanah menjadi rusak, menyebabkan
kesulitan pangan dan kelaparan
9. Pencemaran udara dari pembangkit listrik
dan pabrik-pabrik peleburan yang dibangun dekat dengan daerah pertambangan
dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang serius
Bab 3
Penutup
A.Kesimpulan
Kegiatan pertambangan membawa
dampak buruk bagi lingkungan perairan akibat penggunaan senyawa logam berat
merkuri (Hg). Merkuri dapat terakumulasi dalam tubuh organisme yang hidup di
perairan dan bersifat toksik atau mematikan pada konsentrasi tertentu. Selain
itu pencemaran lingkungan perairan akibat kegiatan pertambangan secara nyata
berpengaruh terhadap perekonomian nelayan. Merkuri yang mencemari perairan
berpotensi menurunkan kualitas dan produktifitas perairan sehingga mengurangi
hasil tangkapan nelayan. Solusi untuk mengatasi dampak pencemaran perairan oleh
kegiatan penambangan terbagi dari sisi ekologi dan ekonomi. Dari sisi ekologi
berupa pembangunan bendungan serta Instalasi Pengolah Limbah (IPAL). Sedangkan
dari sisi ekonomi, khususnya bagi nelayan, dapat dilakukan dengan penerapan
strategi pertahanan hidup substitutif.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar