Minggu, 08 Oktober 2017

Cash Flow



Cash Flow
 
 
Dalam kegiatan di suatu kelompok, biasanya memerlukan dana / uang untuk menunjang kegiatan tersebut. Namun, dalam mengelolanya butuh kehati-hatian karena bisa menyebabkan pembengkakkan pengeluaran dana dalam kelompok yang mengakibatkan aliran uang tidak terkontrol dengan baik. Bagaimana caranya? Kita harus memahami fungsi uang tersebut.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang

Cash flow adalah sejumlah uang yang keluar dan yang masuk yang merupakan akibat dari kegiatan suatu kelompok atau individu tertentu, aliran uang memiliki saldo dalam setiap periode.
Dalam cash flow ada 3 fungsi uang, yaitu :
1.      fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi
awal.
2.      fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3.      capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan / perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok
yaitu:

1.      Aliran kas awal ( Initial Cash Flow ) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya
pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar ( cash out flow ).
2.      Aliran kas operasional ( Operational Cash Flow ) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk ( cash in flow ) dan aliran kas keluar ( cash out flow ).
3.      Aliran kas akhir ( Terminal Cash Flow ) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek ( nilai residu ) seperti sisa modal kerja atau nilai sisa proyek lainnya yaitu penjualan peralatan proyek.

Metode Penyusunan Cash Flow
    Pada dasarnya penyusunan cash flow dapat dilakukan dengan dua metode , yaitu:
a.       Metode Tabel
b.      Metode Grafis
Namun, untuk lebih efektifnya komunikasi biasanyan kdua metode tersebut dipakai
secara simultan atau dikombinasikan satu sama lain.

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN CASH FLOW
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1.      Menentukan minimum kas
2.      Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3.      Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4.      Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial dan budget kas yang final.

Metode Ekuivalensi
      Metode Ekuivalensi adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan nilai uag dati suatu waktu ke waktu yang lain. Konsep ekuivalensi mengatakan bila sejumlah uang yang berbeda dibayar pada wkatu yang berbeda dapat meghasilkan nilai yang sama (ekuivalen) satu sama lain secara ekonomis

Contoh : Jika Uang sekarang sejumlah Rp 250.000,00 , akan sama nilainya dengan Rp        287.500,00 satu tahun mendatang atau Rp 217.391, 50 tahun kemarin, jika suku buga berlaku 15%/tahun

Angka tersebut datang dari perhitungan berikut:
a.       250.000 + 250.000(0.15) = Rp 287.500
b.      250.000/1,15 = Rp 271.391,50

Catatan :
Nilai tersebut tidak akan sama atau ekuivalen lagi bila tingkat suku bunga berubah , yaitu : , 15% atau . 15%
   Metode ekuivalen ini merupakan dasar dari perhitungan dan analisis cash flow. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, dalam rangka menganalisis cash f;ow serig dipergunakan grafik cash-flow.


Cash Flow Tunggal (single payment)
    Jika sejumlah uang saat ini = P di pinjamkan pada seseorang dengan suku bunga = i , maka uang itu pada perode ke-n akan menghasilkan nilai uang masa datang = F. Nilai uang F masa datang menjadi ekuivalen (sama dengan) P saat ni pada suku bunga i.

Cash Flow Annual
     Dalam B=banyak hal sering kita mengalami suatu pembayaran yang sama besarnya setiap periode untuk jangka waktu yang panjang, misalnya cicilan utang terhadap pinjaman yang diberikan bank, atau membayar uang kuliah setiap semester dan lainya. Cash flow yang sama besarnya setiap periode itu disebut dengn cash flow annual, dalam istilah bank sering juga disebut dengan sistem flat atau mendatar.

Cash Flow Gradient
     Cash flow gradient adalah cash flow di mana jumlah aliran uangnya meningkat dalam jumlah tertentu setiap periodik. Cash flow gradient dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
a.       Cash flow arithmatic gradiet, yaitu juka peningkatanya dalam jumlah uang yang sama setiap periode (pengingkatan linear)
b.      Cash flow geometric gradient, yaitu jika peningkata arus uangnya proporsional dengan jumlah uang periode sebelumnya, di mana hasilnya peningkatannya tidak dalam jumlah yang sama, tetapi semakin lama semkain besar dan merupaka fungsi pertumbuhan

Keterbatasan Cash Flow
    Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain:
1.      Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang
bersifat tunai.
2.       Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
3.      Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan
yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya
diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget
kas, misalnya kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam
memenuhi kewajibannya

Manfaat Cash Flow
     Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna
bagi beberapa pihak terutama manajemen, diantaranya : 
·         Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana
keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas. 
·         Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit. 
·         Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan finansial. 
·         Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang
diberikan kepadanya.


Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari: 

·         Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan. Cash inflow terdiri dari :
a.       Hasil penjualan
b.      Penagihan piutan dari penjualan kredit
c.       Penjualan aktiva tetap yang ada
d.      Penerimaan investasi
e.      Pinjaman/hutang dari pihak lain
f.        Penerimaan sewa dan pendapatan lainya

·         Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan. Cash outflow terdiri dari :
a.       Pengeluaran biaya
b.      Pembelian aktiva tetap
c.       Pembayaran hutang-hutang perusahaan
d.      Pembayaran kembali investasi
e.       Pembayarn sewa, pajak, bunga dan lain lain
·         Financing ( pembiayaan ), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi defisit.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjASRtZkEwS-wc3k1pqPMgQdvb7IEwHwn8Kzhxd7-1GrVRgxuHrFQYNjhho0koeWZDmZb06skBy5jjaT32Aopp6ULOQ7r3Tx21gjzSuBxGd0KXf-ruM-kZ6PM3F09VUXztTgV0f56uZ3tZY/s400/aruskas.png
Pada laporan arus kas juga terdapat beberapa kegiatan (aktivitas) yang dibagi menjadi:
Aktivitas operasi :
  • Seluruh aktivitas yang berkaitan dengan operasi perusahaan dan tercantum didalam laporan ikhtisar rugi laba.
  • Aliran kas masuk (Cash In Flow)
  1. Dari penjualan barang dan jasa
  2. Dari pendapatan bunga hutang dari pihak lain dan difiden (bunga saham) dari pihak lain
  • Aliran kas keluar (Cash Out Flow)
  1.   Pembelian persediaan dari pemasok
  2.   Pembayaran gaji/upah karyawan
  3.   Pembayaran pajak
  4.   Pembayaran bunga pinjaman
  5.   Pembayaran lain-lain pengeluaran

Aktivitas investasi :
  • Seluruh aktivitas yang berkaitan dengan investasi perusahaan baik internal (dalam bentuk longterm assets) maupun eksternal (investasi di tempat lain)
  • Aliran kas masuk (Cash In Flow)
  1. Dari penjualan harta perusahaan seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan dan lainnya
  2. Dari penjualan jaminan hutang atau jaminan modal pihak lain
  3. Dari pengembalian pokok pinjaman (hutang) dari pihak lain
  • Aliran kas keluar (Cash Out Flow)
  1. Pembelian harta perusahaan seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan dan lainnya
  2. Pembelian jaminan hutang modal dari pihak lain
  3. Memberikan pinjaman atau hutang kepada pihak lain

Aktivitas keuangan :
  • Seluruh aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan aspek keuangan perusahaan (sumber dana perusahaan) berupa hutang dan modal
  • Aliran kas masuk (Cash In Flow)
  1. Dari penjualan saham perusahaan
  2. Dari pendapatan penjualan obligasi dan surat berharga lainnya
  • Aliran kas keluar (Cash Out Flow)
  1. a)      Pembayaran dividen kepada pemegang saham
  2. b)      Pembayaran hutang jangka panjang

METODA CASH FLOW
Pengelolaan akuntansi keuangan dengan metoda cash flow (aliran kas) merupakan pendekatan pengelolaan keuangan yang praktikal dan sesuai untuk unit usaha kecil yang pola pengelolaan keuangannnya masih sederhana. Pengertian cash flow adalah aliran kas perusahaan yang secara riil diterima dan dikeluarkan oleh perusahaan untuk keperluan operasi, pendanaan, dan investasi. Aliran kas yang masuk ke perusahaan disebut dengan cash in flow, sedangkan aliran kas yang keluar dari perusahaan dinamai cash out flow.
1.      Operational Cash Flow (Aliran Kas Operasional)
Aliran Kas Operasional meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan secara riil yang berkaitan dengan kegiatan operasi. Operational Cash In Flow (OCIF) meliputi penerimaan hasil penjualan tunai, hasil pengumpulan piutang,dan penerimaan laba perusahaan. Sedangkan Operational Cash Out Flow (OCOF) meliputi biaya-biaya produksi dan biaya-biaya operasi perusahaan. Biaya produksi terdiri atas pembelian bahan baku dan bahan penolong, biaya upah pekerja langsung, dan biaya overhead pabrik (biaya produksi tak langsung); termasuk pembayaran hutang kepada pemasok bahan. Biaya operasi meliputi biaya administrasi dan umum, seperti biaya gaji pimpinan dan karyawan, biaya rekening listrik, telepon, air (PAM), biaya pemasaran, serta biaya pajak.
2.      Financial Cash Flow (Aliran Kas Pendanaan)
Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan pendanaan. Financial Cash In Flow (FCIF), meliputi penerimaan modal, baik dari sumber modal sendiri maupun dari sumber modal asing berupa pinjaman atau kredit bank. Sedangkan Financial Cash Out Flow (FCOF) meliputi biaya-biaya yang timbul karena adanya tambahan modal. Biaya modal tersebut dapat berupa pembagian keuntungan kepada para pemilik modal sendiri (dividen atas saham), dan berupa biaya bunga yang harus dibayarkan kepada bank atas kredit yang kita terima.
Metoda pencatatan Aliran Kas Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Aliran Kas Operasional. Namun mengingat bahwa aliran kas pendanaan ini bersifat periodik (tidak setiap hari terjadi transaksi), pencatatannya dalam perioda bulanan atau bahkan tahunan, bukan harian.
3.      Investment Cash Flow (Aliran Kas Investasi)
Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan Investasi. Investment Cash In Flow (ICIF), meliputi penerimaan yang berasal dari aktivitas investasi perusahaan pada aktiva tetap dan investasi pada surat-surat berharga, seperti penerimaan berupa dividen atas saham, bunga (kupon) atas obligasi, dan capital gain atas penjualan aktiva tetap dan penjualan saham. Sedangkan Investment Cash Out Flow (OCOF) meliputi sejumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli aktiva tetap dan surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi.
Metoda pencatatan Aliran Kas Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Aliran Kas Operasional dan Aliran Kas Pendanaan. Mengingat bahwa transaksi investasi ini tidak dilakukan oleh perusahaan secara harian, maka perioda penca-tatannya adalah bulanan dan tahunan.
Setelah anda melakukan pencatatan aliran kas perusahaan secara bulanan kemudian catatan-catatan tersebut dikompilasi menjadi catatan aliran kas tahunan, berbentuk Cash Flow Statement perusahaan (sederhana). Masing-masing laporan aliran kas tersebut diklasi-fikasi sesuai dengan fungsinya menjadi Laporan Aliran Kas Operasional, Laporan Aliran Kas Pen-danaan, dan Laporan Aliran Kas Investasi. Laporan Aliran Kas sederhana semacam ini lebih tepat digunakan pada pencatatan keuangan usaha kecil.
Mengingat bahwa metoda ini, sesuai dengan namanya Metoda Cash Flow (arus kas tunai), maka metoda ini memiliki kelebihan dalam hal kejelasan jumlah penerimaan dan pengeluaran antara yang terdapat di catatan dan keadaan nyatanya (jumlah uang tunai sesungguhnya). Namun demikian, metoda ini juga memiliki kelemahan.
Kelemahan metoda ini adalah hanyalah pada tidak tersedianya catatan mengenai transaksi hutang dan piutang. Pemecahannya adalah dengan menyediakan catatan khusus mengenai transaksi yang yang bersifat kredit, baik pembelian secara kredit maupun penjualan secara kredit. Catatan ini kita namakan Catatan Pembantu: Piutang dan Hutang .

Isi dan Format Laporan Arus Kas
    Penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode tertentu diklasifikasikan dalam laporan arus kas menjadi tiga aktivitas berbeda, yaitu 1) Aktivitas operasi, 2) Aktivitas investasi, dan 3) Aktivitas pembiayaan/pendanaan.

   Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih, aktivitas investasi meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (baik hutang maupun ekuitas) serta property, pabrik, dan peralatan. Sedangkan aktivitas pembiayaan atau bisa juga memakai istilah aktivitas pendanaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas ini meliputi 1) Perolehan sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari investasinya, dan 2) Peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya.


Arus kas dari aktivitas operasi
XXX
Arus kas dari aktivitas investasi
XXX
Arus kas dari aktivitas pembiayaan
XXX
Kenaikan (penurunan) bersih kas
XXX
Kas awal tahun
XXX
Kas akhir tahun
XXX
TIME VALUE OF MONEY
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu. Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian. Konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang.  Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang         disebabkan banyak faktor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dan lain-lain.
Manfaat Time Value of Money
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya.  


Keterbatasan Time Value of Money
Keterbatasannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apabila tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of money tidak memperhitungkan tingkat inflasi.
KRITERIA INVESTASI 
a.       Payback Period
Payback period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik. Kendatipun demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan kriteria payback period ini. Sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (> 5 tahun). 
b.      Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)
B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit). Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B/C. Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. 
c.       Net Present Value (NPV)
Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang. Untuk membuat hasil lebih akurat, maka nilai sekarang didiskontokan. Keuntungan dari menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total. 
d.      Internal Rate of Return (IRR)
Internal rate of return adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Keputusan menerima/menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r).

 




















Daftar Pustaka

Noviyanto. Aspek Keuangan.pdf
Drs. M. Giatman 2006 . Ekonomi Teknik . Jakarta : Kharisma Putra
http://sistem-akuntansi1000.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-arus-kas-cash-flow.html
https://devilmavioso.wordpress.com/update-post/tulisan/makalah-cashflow/
https://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow/
http://www.rankingkelas.com/2016/08/arus-kas-cash-flow-pengertian-isi-dan-contohnya.html
https://zahiraccounting.com/id/blog/pengertian-cash-flow/